Dalam permainan basket, salah satu keputusan taktis paling mendasar yang harus diambil oleh seorang pelatih adalah memilih strategi pertahanan yang akan digunakan: apakah man-to-man defense atau zone defense. Kedua pendekatan ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan pemilihan yang tepat dapat secara signifikan mempengaruhi jalannya pertandingan. Memahami kapan dan bagaimana menerapkan masing-masing strategi adalah kunci untuk membangun pertahanan yang tangguh.
Man-to-Man Defense adalah strategi di mana setiap pemain bertahan bertanggung jawab untuk menjaga satu pemain lawan tertentu di lapangan. Ini menuntut kemampuan individu yang tinggi, kelincahan, kecepatan, dan fokus yang konstan dari setiap pemain. Keunggulan utama dari man-to-man adalah kemampuannya untuk mengunci pemain kunci lawan dan mencegah mereka mendapatkan bola dengan mudah. Ini juga mendorong akuntabilitas individu, karena setiap pemain tahu persis siapa yang harus dijaganya. Namun, man-to-man bisa rentan terhadap screen (penghalang) dan penetrasi jika komunikasi tim kurang baik atau jika ada pemain yang kurang cepat.
Di sisi lain, Zone Defense adalah strategi di mana pemain bertahan bertanggung jawab atas area atau “zona” tertentu di lapangan, bukan seorang pemain lawan. Jika pemain lawan masuk ke zona Anda, Anda akan menjaganya. Berbagai formasi zone ada, seperti 2-3 zone, 3-2 zone, atau 1-3-1 zone, masing-masing dengan kekuatan dan kelemahan yang berbeda. Kelebihan zone defense adalah kemampuannya untuk melindungi area di bawah ring (paint area) dengan baik, mengurangi peluang layup mudah, dan membantu dalam rebounding defensif karena pemain sudah berada di posisi strategis. Namun, memilih strategi pertahanan zona ini bisa menjadi bumerang jika lawan memiliki penembak jarak jauh yang akurat, karena zona bisa menciptakan celah di perimeter.
Jadi, bagaimana memilih strategi pertahanan yang tepat? Pertimbangkan kekuatan tim Anda dan kelemahan lawan. Jika tim Anda memiliki pemain bertahan individu yang cepat dan atletis, man-to-man bisa menjadi pilihan yang sangat efektif. Namun, jika tim Anda memiliki pemain yang lebih besar dan lambat, atau jika lawan memiliki pemain guard yang sangat lincah, zone defense mungkin lebih cocok untuk melindungi paint dan memaksa lawan menembak dari jauh.
Pelatih seringkali akan berganti strategi pertahanan selama pertandingan untuk membingungkan lawan dan memanfaatkan kelemahan mereka. Misalnya, jika lawan terlalu dominan di bawah ring, beralih ke zone defense bisa menjadi solusi. Sebaliknya, jika lawan kesulitan menembak dari luar, zone defense mungkin akan efektif. Dalam sebuah seminar kepelatihan basket yang diadakan di Kuala Lumpur pada 7 Juni 2025, seorang pelatih berpengalaman menekankan bahwa memilih strategi pertahanan yang fleksibel dan dapat diadaptasi adalah kunci utama. Latihan rutin dengan kedua jenis pertahanan ini adalah esensial agar tim siap menghadapi skenario apa pun di lapangan.