Menggiring Bola dengan Percaya Diri: Mengatasi Kebiasaan Buruk Saat Dribbling

Menggiring bola adalah salah satu keterampilan fundamental dalam sepak bola yang membedakan pemain biasa dengan pemain luar biasa. Kemampuan untuk menguasai bola sambil bergerak di lapangan, melewati lawan, dan menciptakan peluang, adalah kunci sukses. Namun, banyak pemain, baik amatir maupun profesional, sering kali terperangkap dalam kebiasaan buruk yang menghambat efektivitas dribbling mereka. Mengatasi kebiasaan-kebiasaan ini adalah langkah penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan performa di lapangan.

Salah satu kebiasaan buruk yang paling umum adalah terlalu sering melihat bola saat menggiring. Meskipun penting untuk menjaga kontak visual dengan bola, pandangan yang terlalu terpaku dapat membatasi kesadaran spasial pemain. Ini berarti pemain mungkin tidak menyadari posisi rekan satu tim, lawan, atau ruang kosong yang bisa dimanfaatkan. Untuk mengatasi ini, berlatihlah dribbling dengan pandangan ke atas, sesekali melirik bola. Latihan “kepala tegak” ini akan melatih Anda untuk merasakan bola tanpa harus melihatnya secara konstan, mirip dengan bagaimana pengemudi berpengalaman tidak perlu terus-menerus melihat pedal saat mengemudi.

Kebiasaan buruk lainnya adalah menggunakan sentuhan yang terlalu kuat atau terlalu lemah. Sentuhan yang terlalu kuat dapat membuat bola menjauh dari kendali, memudahkan lawan untuk merebutnya. Sebaliknya, sentuhan yang terlalu lemah membuat pergerakan bola lambat dan dapat diperkirakan. Kuncinya adalah menemukan sentuhan yang tepat – sentuhan yang cukup kuat untuk mendorong bola maju, namun cukup lembut untuk tetap dalam jangkauan. Latihan dengan berbagai kecepatan dan arah dapat membantu Anda mengembangkan sentuhan yang konsisten dan adaptif. Misalnya, dalam sesi latihan pada Rabu, 11 Juni 2025, pukul 10.00 pagi di lapangan Gelora Kencana, seorang pelatih dapat memberikan instruksi khusus tentang kekuatan sentuhan saat dribbling di antara kerucut.

Ketidakmampuan untuk menggunakan kedua kaki secara efektif juga merupakan kebiasaan buruk yang perlu diatasi. Banyak pemain cenderung mengandalkan kaki dominan mereka, membuat dribbling mereka mudah ditebak. Dengan melatih kedua kaki secara merata, Anda akan menjadi pemain yang jauh lebih fleksibel dan tidak terduga. Latihan dribbling zig-zag menggunakan kedua kaki secara bergantian adalah cara yang sangat efektif untuk mengembangkan keseimbangan dan koordinasi.

Terakhir, rasa takut kehilangan bola sering kali menyebabkan pemain bermain terlalu hati-hati saat menggiring bola, yang pada akhirnya justru membuat mereka lebih mungkin kehilangan bola. Penting untuk memahami bahwa kehilangan bola adalah bagian dari proses belajar. Petugas kepolisian, seperti Bripka Anto dari Polsek Metro Jaya, pada Jumat, 13 Juni 2025, dalam sebuah sesi diskusi tentang keamanan bermain di ruang publik, menekankan pentingnya kepercayaan diri dan pengambilan risiko yang terukur dalam setiap aspek kehidupan, termasuk di lapangan. Jadi, bermainlah dengan keberanian, coba hal-hal baru, dan jangan biarkan rasa takut menghambat potensi Anda dalam menggiring bola. Dengan latihan yang konsisten, kesadaran diri, dan kemauan untuk mencoba, Anda dapat mengatasi kebiasaan buruk ini dan menjadi dribbler yang lebih percaya diri dan efektif.