Kemajuan bola basket Indonesia, baik di tingkat akar rumput maupun tim nasional, sangat bergantung pada ketersediaan anggaran dan pendanaan yang memadai. Perbasi (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia) sebagai induk organisasi memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola sumber daya keuangan untuk mendukung berbagai program pengembangan dan pembinaan. Artikel ini akan mengulas sumber-sumber anggaran dan pendanaan Perbasi serta bagaimana alokasinya berkontribusi pada kemajuan bola basket nasional.
Salah satu sumber utama pendanaan Perbasi adalah alokasi dana dari pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK). Dana ini biasanya dialokasikan untuk mendukung program pembinaan atlet nasional, partisipasi dalam kompetisi internasional, serta penyelenggaraan event-event bola basket di tingkat nasional. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana pemerintah menjadi kunci untuk memastikan efektivitas penggunaannya.
Selain dana pemerintah, Perbasi juga mengandalkan anggaran dari sponsorship dan kemitraan dengan sektor swasta. Kerja sama dengan berbagai perusahaan, baik BUMN maupun swasta, memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung operasional organisasi, penyelenggaraan liga (seperti Indonesian Basketball League/IBL), dan program-program pembinaan usia dini. Kemampuan Perbasi dalam menarik minat sponsor menunjukkan potensi komersial olahraga bola basket di Indonesia.
Pendapatan dari pengelolaan liga dan turnamen juga menjadi sumber pendanaan penting bagi Perbasi. Tiket pertandingan, hak siar, dan merchandise berkontribusi pada kas organisasi. Pengelolaan kompetisi yang profesional dan menarik akan meningkatkan potensi pendapatan dari sektor ini.
Selain itu, Perbasi juga berupaya untuk menghasilkan pendapatan mandiri melalui berbagai unit usaha dan kerja sama komersial lainnya. Diversifikasi sumber pendapatan akan membuat organisasi lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung pada satu atau dua sumber pendanaan.
Alokasi anggaran Perbasi mencakup berbagai aspek penting dalam pengembangan bola basket nasional. Sebagian besar dana dialokasikan untuk pembinaan atlet di berbagai kelompok usia, termasuk program pelatihan, pemusatan latihan, dan partisipasi dalam kompetisi. Dukungan finansial juga diberikan untuk pengembangan sumber daya manusia, seperti pelatihan pelatih dan wasit, serta peningkatan kualitas pengelolaan organisasi di tingkat pusat dan daerah (Pengprov/Pengkab/Pengkot).